2021/01/02

Halo 2021?

Halo, udah 2021 aja ya?

 

Balik bentar ke tahun lalu, kali ya? Bentaaar aja.

2020. Tahun yang aneh banget ya? Tahun yang sungguh mengubah banyak sekali hal dalam hidup kita. Hidupku. Aku mau cerita tentang 2020 bagi hidupku ya.

 

Tahun 2020 diawali dengan kehilangan. Tiba-tiba rumah terasa kosong karena Uti nggak ada. Tiba-tiba aku harus tinggal sendirian dan ngurus semua hal sendirian. Sempet dapet surat dari PLN, ngasih tau kalau listrik di rumah mau dicabut karena nggak bayar iuran listrik. Kaget bengong karena menyadari “ah iya ya… aku harusnya bayar listrik.. kok dari kemarin nggak kepikiran” dan merasa bodoh sekaligus bodor. Sempet juga ada suatu pagi aku bangun dan langsung nangis perkara banyak semut keluar dari dudukan lampu di langit-langit rumah. Padahal harusnya nggak butuh nangis, ya tinggal bersihin aja, kenapa juga nangis gara-gara liat semut. Cuma.. segalanya terasa tiba-tiba dan aku kesel karena aku sendirian. Tiba-tiba dikasih tanggung jawab yang rasanya nggak bisa aku penuhi.

Setelah itu tiba-tiba pandemi. Tiba-tiba aku terjebak sendirian di rumah. Bener-bener sendirian. Berbulan-bulan tidur di ruang tengah karena merasa dunia sepi, berharap bisa denger apapun dari depan rumah karena kamarku di belakang. Suara motor atau mobil aja nggak ada sama sekali. Sahur, puasa, dan lebaran sendirian. Sempet ada Vidya karena kami sama-sama terjebak di sini, seneng ada manusia yang bisa diajak ngobrol, tapi terus sebelum bulan puasa dia dijemput pulang ke Tasik:’)

 

Pandemi mengubah segalanya. Video call jadi hal yang dilakukan secara teratur, aku mendadak sibuk dengan jadwal demi jadwal video call. Saling menemani dari matahari baru terbit sampai terbit lagi. Tiba-tiba juga aku lupa kalau aku saat itu sendirian. Kalau diingat-ingat hari ini, kok ya bisa berbelas jam ngobrol tapi nggak kehabisan topik. Lupa juga apa aja yang diobrolin. Banyak malam-malam di mana aku merasa sangaaat senang juga lelah karena ketawa yang nggak berhenti.

 

Semakin menuju akhir tahun semakin aku bisa nerima kalau tahun yang sudah berjalan ya harus diterima. Aku yang sangat tidak menyukai perubahan pada akhirnya harus mulai berkompromi dengan diri sendiri. Dan ya, ternyata apapun kalau mau diyakinin bisa dijalanin, ya bisa-bisa aja.

Tahun 2020 kemarin aku nggak banyak kemana-mana. Nggak lagi bisa lakuin random-trip ke manapun aku mau seperti yang sudah-sudah. Tapi di 2020 aku malah dipertemukan dengan banyaaaaak banget hal baru yang terus bikin aku kaget dengan hidupku sendiri. Juga tentu bikin terus bersyukur sama hidup yang aku jalani hari ini. Dan yang paling penting, menyadari aku sehat sepanjang tahun 2020.

Nggak sedikit juga ada jatuh kemudian patah di tahun 2020. Hal yang kemudian mengajarkan aku kalau aku selalu punya pilihan dalam hidup ini dan aku harus bisa tegas sama hidup aku sendiri. Aku harus bisa memutuskan mana yang baik dan tidak bagi hidup aku.

 

 

Semua hal itu membawa aku pada suatu kesimpulan:

 

Dunia itu luas, bahagia itu luas, jadi kenapa aku harus diam di tempat?

 

2020 mungkin tahun yang aneh.

Tapi kita jadi tau kalau manusia selalu pintar untuk beradaptasi dengan baik. Termasuk aku dan semoga kalian semua.

 

2020 bener-bener tahun yang aneh.

Karena ternyata kehadiran bisa dirasakan meskipun tidak berwujud. And still, it feels so gewd ketika bisa merasakan kehadiran orang-orang untuk kamu. Semoga kita selalu dikelilingi orang-orang baik ya.

 

 

Udah, udah. Balik ke 2021. Mari melanjutkan hidup lagi. 

Halo 2021? Kamu akan menyenangkan ya pokoknya. Harus. Selamat akhir pekan pertama di 2021, gaes! Oh! Dan kalau kalian punya doa spesifik untuk 2021 ini, semogaaa dunia meng-aamiin-i ya. Semoga doa-doaku juga ter-aamiin-i. 

 

Have a wonderful lyfe, kalian!

 


Salam sayang,

Anin.