Halo, udah 2021 aja ya?
Balik bentar ke tahun lalu, kali
ya? Bentaaar aja.
2020. Tahun yang aneh banget ya?
Tahun yang sungguh mengubah banyak sekali hal dalam hidup kita. Hidupku. Aku
mau cerita tentang 2020 bagi hidupku ya.
Tahun 2020 diawali dengan
kehilangan. Tiba-tiba rumah terasa kosong karena Uti nggak ada. Tiba-tiba aku
harus tinggal sendirian dan ngurus semua hal sendirian. Sempet dapet surat dari
PLN, ngasih tau kalau listrik di rumah mau dicabut karena nggak bayar iuran
listrik. Kaget bengong karena menyadari “ah iya ya… aku harusnya bayar
listrik.. kok dari kemarin nggak kepikiran” dan merasa bodoh sekaligus bodor. Sempet
juga ada suatu pagi aku bangun dan langsung nangis perkara banyak semut keluar
dari dudukan lampu di langit-langit rumah. Padahal harusnya nggak butuh nangis,
ya tinggal bersihin aja, kenapa juga nangis gara-gara liat semut. Cuma..
segalanya terasa tiba-tiba dan aku kesel karena aku sendirian. Tiba-tiba dikasih
tanggung jawab yang rasanya nggak bisa aku penuhi.
Setelah itu tiba-tiba pandemi.
Tiba-tiba aku terjebak sendirian di rumah. Bener-bener sendirian.
Berbulan-bulan tidur di ruang tengah karena merasa dunia sepi, berharap bisa
denger apapun dari depan rumah karena kamarku di belakang. Suara motor atau
mobil aja nggak ada sama sekali. Sahur, puasa, dan lebaran sendirian. Sempet
ada Vidya karena kami sama-sama terjebak di sini, seneng ada manusia yang bisa
diajak ngobrol, tapi terus sebelum bulan puasa dia dijemput pulang ke Tasik:’)
Pandemi mengubah segalanya. Video call jadi hal yang dilakukan
secara teratur, aku mendadak sibuk dengan jadwal demi jadwal video call. Saling menemani dari
matahari baru terbit sampai terbit lagi. Tiba-tiba juga aku lupa kalau aku saat
itu sendirian. Kalau diingat-ingat hari ini, kok ya bisa berbelas jam ngobrol
tapi nggak kehabisan topik. Lupa juga apa aja yang diobrolin. Banyak malam-malam
di mana aku merasa sangaaat senang juga lelah karena ketawa yang nggak
berhenti.
Semakin menuju akhir tahun
semakin aku bisa nerima kalau tahun yang sudah berjalan ya harus diterima. Aku
yang sangat tidak menyukai perubahan pada akhirnya harus mulai berkompromi
dengan diri sendiri. Dan ya, ternyata apapun kalau mau diyakinin bisa dijalanin,
ya bisa-bisa aja.
Tahun 2020 kemarin aku nggak
banyak kemana-mana. Nggak lagi bisa lakuin random-trip
ke manapun aku mau seperti yang sudah-sudah. Tapi di 2020 aku malah dipertemukan
dengan banyaaaaak banget hal baru yang terus bikin aku kaget dengan hidupku
sendiri. Juga tentu bikin terus bersyukur sama hidup yang aku jalani hari ini.
Dan yang paling penting, menyadari aku sehat sepanjang tahun 2020.
Nggak sedikit juga ada jatuh
kemudian patah di tahun 2020. Hal yang kemudian mengajarkan aku kalau aku
selalu punya pilihan dalam hidup ini dan aku harus bisa tegas sama hidup aku
sendiri. Aku harus bisa memutuskan mana yang baik dan tidak bagi hidup aku.
Semua hal itu membawa aku pada
suatu kesimpulan:
Dunia itu luas, bahagia itu luas,
jadi kenapa aku harus diam di tempat?
2020 mungkin tahun yang aneh.
Tapi kita jadi tau kalau manusia selalu
pintar untuk beradaptasi dengan baik. Termasuk aku dan semoga kalian semua.
2020 bener-bener tahun yang aneh.
Karena ternyata kehadiran bisa
dirasakan meskipun tidak berwujud. And
still, it feels so gewd ketika bisa merasakan kehadiran orang-orang untuk
kamu. Semoga kita selalu dikelilingi orang-orang baik ya.
Udah, udah. Balik ke 2021. Mari melanjutkan hidup lagi.
Halo 2021? Kamu akan menyenangkan ya pokoknya. Harus. Selamat akhir pekan pertama di 2021, gaes! Oh! Dan kalau kalian punya doa spesifik untuk 2021 ini, semogaaa dunia meng-aamiin-i ya. Semoga doa-doaku juga ter-aamiin-i.
Have a wonderful lyfe, kalian!
Salam sayang,
Anin.
No comments:
Post a Comment