Aku bahagia
mendengar cerita Nayla. Senyum yang tak bisa ia tahan dan pancaran sinar dari
matanya saat ia menceritakan teman barunya, Angga. Mampu membuatku ikut
tersenyum. Aku senang melihat sahabatku senang. Iya, malah kadang jadi aku yang
lebih bersemangat.
Hari ini aku
menemani Nayla di sekolah. Nayla menunggu Angga yang mengatakan akan
mengantarnya pulang. Aku sendiri, menunggu waktu untuk pergi les. Nayla tampak
begitu bahagia, syukurlah kalau ia sudah mulai bisa melupakan mantan
kekasihnya.
“ Kamu tau ?
Angga itu baik banget. Dan dia bodor. Iya tingkahnya selalu bisa bikin aku
ketawa. Konyol deh pokoknya.” Nayla mengatakan itu dengan wajah yang benar –
benar sumingrah. Aku sampai kaget dibuatnya, sebelumnya ia tak pernah seperti
ini. Dan tiba – tiba Angga datang. Aku dengan senang menyingkir dari situ, dari
ujung mataku terlihat mereka yang sedang dimabuk asmara.
Aku juga
senang membaca curhatan – curhatan Nayla di tumblrnya. Terlihat dengan jelas
kalau ia menikmati keadaannya yang sekarang. Walaupun ia tak bisa mengelak, ia
cemas dengan perpisahan yang sebentar lagi akan terjadi. Jarak akan memisahkan
mereka. Nayla dan Angga sebisa mungkin berharap dan berusaha, agar jarak tak
akan memotong tali yang mengikat mereka.
“ sikapnya
beda banget sama mantan aku dulu, dan itu bikin aku seneng. Cara dia memperlakuin
aku tuh beda.” Nayla mengatakan ini padaku. Memang menyenangkan saat ada yang
memperlakukan kita dengan manis, apalagi dia memiliki sesuatu yang sangat
berbeda dengan yang pernah diberi oleh kekasih kita dulu. Seperti, memiliki
kehidupan yang baru.
Namun ada
beberapa momen yang membuat Nayla sedih. Mantan kekasih Angga yang sampai
sekarang, tampaknya masih begitu menyukai Angga. Mantan kekasihnya yang tak
berhenti mengoceh di media sosial kian mengganggunya.
“ sekali dua
kali dia ngomongin aku di twitter, ya aku diem. Ke tiga kali ? emang ngga sakit
apa digituin ?” Air mata Nayla yang mulai menetes membuatku kesal.
Apa yang dipikirkan oleh mantan kekasihnya itu
? Berbicara segala macam tentang Nayla dan Angga, seperti dia yang paling benar
saja ! Jika sudah menjadi ‘ Cuma teman ‘ dia sudah tak punya hak untuk
bertingkah seperti itu. Apalagi ini sudah lama dari sejak mereka memutuskan
hubungan itu. Sindiran – sindiran nya juga tak seharusnya ia lontarkan.
“ kayak yang
salah banget ya aku deket sama Angga tuh.” Nayla bertanya, dengan isakan yang
masih terdengar.
“ Nayla
engga salah. Dan kamu ngga boleh bertingkah sama kaya dia. Biarin aja, lama –
lama dia yang malu sendiri ko.“
“ tapi aku
ngapa-ngapain diketawain sama dia. Sama temen-temannya.”
“ aku pernah
ada di posisi mantan pacar Angga itu. Ya aku ngga separah dia yang sampe kaya
gini, aku sih jatohnya ya curhat di blog. Aku waktu itu ngerasa kalo diri aku
paling bener. Padahal ya aku sadar sekarang, dulu tingkah aku itu salah banget.
Buat aku sih ya sekarang yang salah dia, bukan kamu Nayla..” kataku panjang
lebar.
Nayla
terdiam. “ ngga ada yang bisa disalahin
dari orang yang lagi jatuh cinta, Nay” lanjutku.
“ kalau
Angga sekarang pilih Nayla, ya harusnya dia sadar. Dan dia mau nerima fakta
itu. Dia iri sama kamu.”
“ Angga
nyuruh aku buat tutup telinga, mata.. Aku gausah peduliin dia, kayak Angga yang
udah ga peduli. Ini cerita kita, yaudah kita yang jalanin, gausah ada yang
hancurin. Gitu kata Angga.”
“ Nah, ya emang harus gitu. Ini
cerita kalian, kalian tokoh utama nya. Kalo tiba – tiba ada tokoh antagonis ya
kita harus nerima, suatu cerita ngga akan rame kalo ngga ada yang jahat. Kaya Snow
White, kalo dia ngga dikasih apel beracun, cerita nya ngga akan sebagus itu.”
Memang tidak
ada jalan yang mulus, pasti ada lubang – lubang yang memperlambat jalan kita. Tapi
asalkan kita bersabar untuk melewatinya, aku yakin kita bakal puas sama segala
sesuatu yang udah kita capai. Nayla, yang sabar ya kamu. Aku tau ini susah buat
kamu, susah buat kamu ngga peduli sama tingkah mantan kekasihnya. Tapi ya
percaya aja, kalau hubungan ngga ada rintangannya, berarti itu hubungan yang
salah. Karena, buat kamu bahagia, harus ada hal – hal yang bikin kamu terluka
dulu. Kamu harus berjuang dulu buat segalanya. Aku tau kamu pasti bakal lebih
bahagia dari sekarang kalo kamu mampu ngelewatin ini.
I wish dabes for you, Nayla
No comments:
Post a Comment