Renata masih menatap layar ponselnya. Berharap Dewa
menghubunginya. Namun percuma akhirnya ia melangkah keluar dari kelasnya. Dan
saat itu ponselnya bergetar.
“ Ren, lagi ngapain kamu ?”
Pesan singkat dari Juan. Teman dekatnya. Renata terdiam
menatapnya, dan langsung menghubungi nomor tersebut. Ia langsung mencurahkan
segala yang ada di hatinya, segala yang ia rasakan.
“ Jadi apa salah aku
sama Dewa sih ? aku sayang sama dia tapi dia ngga sayang sama aku.” Suara
Renata terdengar di balik speaker ponsel Juan.
Juan terdiam. Tak menjawab.
“ Juaaaan kamu masih
disitu kan ?” suara Renata terdengar makin kencang.
“ iya iya hehe. Udahlah ngga usah mikirin itu. Ada aku kan
disini.”
“ kamu engga ngerti ya
?”
Juan terdiam lagi.
“ aku ngerti Ren. Tapi udahlah ngga ada guna nya kamu
nangisin orang yang udah ninggalin kamu gitu. Hidup kamu toh ngga bergantung
sama dia.”
“ Juan..”
“ Ren, lupain dia. Liat deh aku, aku juga bisa lupain Mia. Aku
juga baru ditinggalin orang yang aku sayang.”
Terdengar helaan napas Renata dari kejauhan.
“ iya Juan, thanks
yoo. Aku mau pulang dulu. Bye.”
“ Bye. Hati – hati cantik.”
Juan merasakan ada suatu hal yang kini ia rasakan. Entah apa
itu, Juan berusaha melawan, tapi tak bisa.
*
Renata dan Juan semakin dekat. Jelas, mana bisa dua insan
yang sedang patah hati, berusaha menghibur satu sama lain, tidak menjadi lebih
dekat dari sebelumnya.
Renata berusaha menghibur Juan dengan kata – katanya. Sedangkan
Juan, menghibur Renata dengan semua yang bisa ia lakukan. Memberi bunga atau
coklat contohnya. Perasaan di hati mereka semakin tumbuh menjadi lebih indah. Tak
ada yang bisa menghalangi.
Namun ternyata ada yang tidak suka dengan hal ini. Dewa.
Renata mendengar percakapan Dewa dengan temannya.
“ aku ngga terima. Juan itu kan temen sekelas aku.”
“ jadi kenapa kalau Juan itu temen sekelas kamu ?”
“ ya dia pasti tau gimana hubungan aku sama Renata.”
“ aku juga tau hubungan kamu sama Renata. Udah putus. Bener kan
?”
“ ...”
“ Dewa. Jadi kalo temen itu ngga boleh pacaran sama mantan
temennya ? lama – lama di dunia ini jomblo semua dong Waaa.”
“ bukan gitu juga. Dulu Juan pernah bilang kalo dia ngga
suka sama Renata.”
“ perasaan orang, ngga aneh kalo berubah.” Aliya mengakhiri
percakapan itu.
*
Hubungan Renata, Dewa dan Juan makin terasa tak enak. Entah
pihak mana yang benar, entah pihak mana yang salah. Mungkin tak ada yang salah.
Karena apa yang salah jika jatuh cinta ? apa yang salah jika kamu menyukai
orang yang pernah berhubungan dengan temanmu ? apa yang salah jika perempuan
dan laki – laki yang sering bersama akhirnya merasakan hal yang berbeda ? apa
yang salah saat hatimu mengatakan aku mencintai dia? Hati yang salah. Bukankah perasaan
tak bisa dipaksakan ? bukankah hati tak bisa disalahkan ? perasaan cinta itu
manusiawi, dan semua mengharapkannya. Namun Renata dan Juan akhirnya memilih
jalan yang berbeda. Mereka tak mau menyakiti siapapun. Cinta mana yang akan
membawa bahagia jika ada yang begitu tersakiti di baliknya ? tapi ingat, jangan
salahkan siapapun atas ini.
*
No comments:
Post a Comment