2013/02/08

cinta tak berujung ( part 1 )


Gemuruh itu  semakin terdengar
Hujan deras mengunci semua
Mewakilkan air matanya
Menyembunyikan jeritannya
Saat semua usai
Hanyalah sepi yang menemani

“ kita udahan ya..”
Hujan masih saja turun. Deras. Menemani Azel dan Kai dengan setia.
Azel mengangguk dan terseyum. Kuat dan tegar.
“ Terimakasih buat semua nya. Semoga nanti kamu dapet cowo yang jauh lebih baik daripada aku “ ucap Kai.
“ Terimakasih juga. Kamu juga yaaaa. Hati – hati dijalan.” Balas Azel.

Kata – kata biasa yang pasti diucapkan oleh siapapun yang baru berpisah. Entah untuk apa. Bukankah menyakitkan mendoakan hal itu pada orang yang kau sayangi ?
Azel akhirnya sampai di kamarnya, menutup pintu dan langsung terjatuh. Lututnya terasa tak mampu menahan berat tubuhnya. Terisak di balik pintu yang bisa menyembunyikannya dari siapapun. Perlahan ia berusaha bangkit, mencari Pipo dan langsung memeluknya erat.
“ Pipo, help me..” Azel berbisik pada Pipo.
Malam itu Azel tak bisa memejamkan matanya. Air mata masih saja terus meluncur saling mengejar. Sesak.
“ Pipo, aku tadi cuma bisa diem. Aku ngga bisa gimana – gimana lagi. Aku ngga mau Pipo, bawa balik Kai kesini. Balikin ke aku...”

Jelas Azel ingin ada yang membawa Kai kembali untuknya. Siapa yang tak ingin ada yang kembali membawa orang yang begitu berarti, bagi hidupmu. Sejak kapan ada perpisahan yang tidak menyakitkan ? sejak kapan perpisahan itu menyenangkan. Apapun alasan perpisahan itu, pasti ada air mata yang hadir. Karena siapapun yang berpisah pasti akan menyadari kalau hidupnya akan berubah sejak saat itu. Karena pasti sesuatu yang biasa nya selalu ada, kini akan pergi. Dan akan terasa lebih menyakitkan jika kita tak tahu kemana pergi nya hal itu.
*
“ Kai, aku udah ngga boleh berharap apapun ya ? karena gabakal aku lagi kan yang bakal ada di hidup kamu ?” tanya Azel
“ Ngga tau. Cuma yang aku tau, mungkin kalau aku sama kamu lagi aku bakal ngulangin kesalahan aku lagi.” Jawab Kai.

Dear Kai J
Kau tahu ? aku masih ingin bersamamu, masih dan terus sama kamu.
Waktu itu aku hanya terdiam. entah harus berkata apa lagi.
Tapi jika memang kamu sudah tak mau, aku tak bisa memaksa.
Aku tak tahu apa yang menjadi alasan sebenarnya.
Perubahan itu terasa begitu cepat.
Apa yang benar – benar terjadi, hanya kau yang tahu.
Pagi ini aku berpikir, apa yang akan aku lakukan jika tak bersamamu ?
Ya, aku hanya belum bisa menerima ini.
Bagiku, kamu masih milikku. Akan kubiarkan yang menggantung, menempel dan tertutup rapat tetap ada di sini.
Biar kenanganmu tak pergi.
Biar aku bahagia,
Menyadari kita pernah bahagia bersama.

                                                                             Yours, Az
Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja
Ku ingin diam berdua
Mengenang yang pernah ada
Jangan berakhir
Karena esok tak kan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya ~

No comments:

Post a Comment